Rabu, 12 Juni 2024

TAQWA DAN SHOLAT UNTUK MERAIH KESUKSESAN

 

TAQWA DAN SHOLAT UNTUK MERAIH KESUKSESAN

DUNIA DAN AKHIRAT

Oleh: SUNARDIN



  

بسم الله الرحمن الرحيم
السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر3× الله اكبر3× الله اكبر3
اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً،
لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ،
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
 وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
 مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَمَّا بَعْدُ:فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨

Ma’syiral muslimin Wal Muslimat  Rohimakumullah Jama’ah Sholat Ied Yang Berbahagia

 

Sungguh tidak terasa, begitu cepatnya Ramadhan meninggalkan kita, terasa baru kemarin kita berkumpul, shalat berjama’ah, shalat tarawih, buka bersama, dan mengikuti kajian-kajian menarik. Ingin rasanya kita menangis.

 

Apa yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas kebaikan apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah bulan kebaikan tersebut? Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya bulan itu? Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di bulan itu pudar setelah puasa berakhir? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang penting dan patut untuk kita renungkan bersama. 

 

 semoga kita menjadi orang yang bertaqwa. Sebab tujuan Allah mewajibkan kita (orang yang beriman) untuk berpuasa adalah agar menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183.

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

            Kenapa hanya taqwa yang ditekankan oleh Allah Swt. kepada kita, hingga disetiap khutbah Jum’at pun diwajibkan untuk berwasiat taqwa sebagai salah satu rukun dalam khutbah jum’at. Taqwa merupakan satu hal yang besar dalam Islam. Sebab ia mencangkup banyak dimensi, yaitu; dimensi syariah atau Islam, dimensi Aqidah atau iman, dan dimensi Akhlak atau ihsan.

 

Takwa bukanlah teori normatif, tetapi sebuah sikap yang berhubungan dengan aktivitas riil yang dilakukan atau ditinggalkannya.

Menjaga shalat adalah sebaik-baik amalan untuk menjadi hamba yang bertaqwa.

 

Ma’syiral muslimin Wal Muslimat  Rohimakumullah

Jama’ah Sholat Ied Yang Berbahagia

 

Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam pada waktu Isra dan Mi’raj  beliau ditunjukkan oleh Allah tentang potret kehidupan manusia sesudah mati, di antaranya adalah Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam pada waktu  itu disertai oleh malaikat Jibril.

kemudian Malaikat Jibril mengajak nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam naik dari langit pertama langit kedua, ketiga dan seterusnya.

di langit yang pertama Nabi kita Nabi Muhammad SAW  melihat kejadian yang sangat aneh yang tidak masuk akal, ada sekelompok manusia yang  sedang menanam lalu  tidak lama panen lalu tanam lagi tidak lama kemudian panen lagi.

Nabi heran dan kagum kemudian nabi bertanya kepada Malaikat Jibril … Yaa Jibriil..Man ha ula..ya Jibril siapakah mereka itu, mereka menanam  lalu  tidak lama panen, lalu tanam lagi kemudian panen lagi,

 

Malaikat Jibril menjawab mereka itulah wahai Muhammad sebagian dari umatmu,  mereka mau mendermakan sebagian hartanya untuk membelanjakan, untuk menginfakkan, mensedekahkan untuk membela agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan pada orang-orang yang membutuhkannya.

 

Kemudian Rasulullah diajak lagi naik ke langit yang kedua oleh malaikat jibril mereka melihat kejadian yang sangat aneh lagi, beliau melihat sekelompok manusia yang memukul kepalanya mereka sendiri mereka memukul kepalanya sendiri sampai hancur dikembalikan lagi oleh Allah, kemudian di hancurkan lagi-lagi kembali lagi dan seterusnya,  nabi heran dan kagum Kemudian nabi bertanya kepada Malaikat Jibril

 

Man ha ula  Yaa Jibriil....Jibril Siapakah  mereka2 itu yaa Jibril,, mereka memukul kepalanya sendiri sampai hancur kemudian dikembalikan lagi oleh Allah, kemudian merka memukul lagi sampai hancur, siapakah mereka wahai Jibril? .. kata Malaikat Jibril,

 

Itulah Ya Muhammad contoh dari umat mu yang mereka ini malas untuk mengerjakan Ibadah salat, mereka merasa berat melaksanakan sholat, mereka lalai terhadap kewajiban sholatnya.

 

Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia...

 

 kemudian Rasulullah naik ke langit yang ketiga di sertai oleh malaikat Jibril, dan nabi muhammmad  beliau melihat kejadian yang sangat luar biasa sangat tidak masuk akal

ada sekelompok manusia yang mereka diberikan hidangan oleh Allah ada daging yang masih mentah busuk, kemudian ada daging  Sudah matang halal . namun aneh dan heran mereka itu memilih daging mentah dan busuk, bukan yang matang dan halal tadi.

Nabi kagum dan heran kemudian nabi bertanya,

kemudian lagi bertanya kepada malaikat Man ha ula  Yaa Jibriil....

itu wahai Muhammad orang-orang yang mereka di beri oleh oleh Allah yang halal. Namun memilih haram yang busuk yang tidak enak baunya dan ada yang matang halal enak rasanya namun ia memilih yang busuk yang tidak enak dalam perutnya.  

kata Malaikat Jibril itulah wahai  Muhammad contoh dari umatmu yang mereka sudah punya istri yang sah, tapi masih mencari wanita yang tidak halal, masih mencari wanita yang haram untuknya, nauzubillahminzalik.

 

Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia......

 

Cerita singkatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diajak naik ke langit berikutnya

Setelah sampai ke sidratul muntaha Malaikat Jibril yang menemani Rasulullah tidak sanggup untuk untuk melanjutkan perjalanan spiritual  ini.

 

 Malaikat Jibril   berkata wahai Muhammad sampai di sini saja bertemuanku  denganmu,  ini bukan tempat saya Muhammad,  ini bukan maqam saya, kalau saya teruskan perjalanan ini terbakar tubuh saya ini wahai Muhammad,  tidak ada satupun malaikat yang mampu melewati sidratul muntaha ini sampai bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

 

 Namun jerjadi dialog antara malaikat jibril dengan nabi Muhammad, mohon kepada Malaikat Jibril Kalau engkau tidak sanggup menemani aku sampai bertemu dengan Allah tolong ajarkan kepadaku ucapan apa, penghormatan apa,  Bacaan apa di saat nanti saya bertemu dengan Allah subhanahu wa ta'ala.

 

Kata Malaikat Jibril baiklah wahai Nabi Muhammad nanti kalau engkau Muhammad bertemu dengan Allah, maka ucapkan, berikan pernghormatan, bacalah Ya Muhammad..

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ

 

Yang Artinya: segala kehormatan, segala keberkahan, keselamatan, segala kedamaian keindahan, dan keselamatan semuanya itu hanya untuk  Allah SWT. 

 

DI saat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam berikan penghormatan kepada Allah saat Nabi  ucapkan attahiyatul mubarakatus solawatut toyibatul lillah.

 Allah memberikan sambutan kepada nabi dan penghormatan kepada nabi dengan berkata,,

 

السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga keselamatan, keberkahan, kedamaian keindahan, atas engkau wahai Nabi.

 

Disaat Rasulullah mendapatkan penghormatan yang luar biasa namun sifatnya untuk pribadi nabi sendiri seakan-akan belum puas, seakan-akan  berkata di dalam hatinya ya Allah janganlah penghormatan ini hanya untuk diri saya sendiri Ya Allah bagaimana umatku Ya Allah…. bagaimana umatku ya Allah.  

 

akhirnya Allah mengucapkan

 السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ

 

Artinya: Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada seluruh hamba Allah yang shalih…………Lalu pertanyaannya siapa yang di maksud dengan Ibadillahi sholihin

عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ.....?

 Shalihin tidak lain jawabnya ialah orang yang bisa memelihara menjaga dan melaksanakan salat yang lima waktu.

 

Maka alangkah bahagianya dalam satu rumah tangga apabila suami salat istri salat anak salat mantu, cucu2 bahkan sampai pembantu ikut shalat,  mereka ini yang termasuk di dalam doa السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ.

 

 namun yang paling rugi bahkan celaka apabila dalam satu rumah tangga suami tidak salat istri tidak salat anak tidak salat mantu tidak salat cucu tidak salat mereka tidak termasuk di dalam doa rugi baik dunia juga di akhirat kelak.

 

Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia......

Dalam sebuah hadist Riwayat Tarmidzi di katakan.

 

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ  مِنْ عَمَلِهِ  أَصَلاَتُهُ ،

Sesungguhnya, amalan yang pertama kali, yang akan di hisab dari seorang hamba,  ketika besok hari kiamat adalah sholatnya.

 فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ،

Barang siapa yang sholatnya baik, sholatnya komplit, tidak pernah di tinggalkan, maka dia termasuk orang-orang yang Faqod aflaha orang yang beruntung wa nazaha dan orang yang selamat.

 وَإنْ فَسَدَتْ ،

Sebaliknya jika sholatnya kok buruk, banyak yang di tinggalkan

 فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ،

Maka sesunguhnya rugi dan celakalah orang orang tersebut.

 

Jamaah rahimakumullah

 

Dari hadits di atas, menginformasikan kepada kita, bahwasannya sholat merupakan salah satu ibadah, yang harus kita prioritaskan di dalam kehidupan ini,  setelah Bulan Suci Ramdhan ini berlalu.

 mungkin kita diperbolehkan untuk mengejar jabatan setinggi-tingginya, mungkin di perbolehkan meraih gaji sebanyak banyaknya, atau kita berkeinginan menyekolahkan anak-anak kita, sampai pada tingkatan yang paling tinggi.

 dari hadist di atas, kita tersadarkan bahwasannya, prioritas utama kehidupan kita di dunia ini, bukan untuk mengejar itu semuanya.

Karena memang yang akan di tanyakan pertama kali di hari akhirat bukan masalah jabatan kita, bukan masalah seberapa banyak gaji yang kita dapatkan,   bukan seberapa tinggi pendidikan anak-anak kita, akan tetapi,  bagaimana sholat kita,  dan bagaimana sholat anak anak kita dan keluarga kita.

Jika  sholatnya baik, maka dia akan beruntung dan selamat, seseorang yang dianggap beruntung, bukanlah mereka yang memiliki gaji tinggi,  dan bukan mereka yang memiliki pangkat yang tinggi, akan tetapi, orang-orang yang baik shalatnya. Dan juga orang yang celaka adalah orang yang buruk shalatnya atau sering meninggalkan sholat.

 Maka, jika ada satu sholat yang kita tinggalkan bahwasannya tidak ada amalan yang bisa menggantikan shalat tersebut, kecuali dengan melaksanakan atau mengqodho shalat itu sendiri.

  Misalkan kita telah meninggalkan satu sholat, lalu kita membangun banyak Masjid atau mungkin kita bersedekah kepada banyak fakir miskin atau mungkin kita membangun dan mendirikan pondok pondok pesantren.

maka sesungguhnya,  amalan sebanyak apapun, tidak akan pernah bisa menggantikan posisi satu sholat yang kita tinggalkan.

 Ada sebagian orang yang mungkin tidak bisa membantu ketika membangun masjid, tidak bisa membantu banyak orang fakir miskin, karena keadaan ekonominya.

  Akan tetapi jika sholatnya disiplin, sholatnya tidak pernah ditinggalkan,  maka orang tersebut  masuk ke dalam  golongan  NAZAHA WA AFLAHA, orang yang beruntung dan selamat.

 

 

Orang yang selalu mengingat Allah, hatinya akan menjadi tentram,hatinya menjadi tenang, surah 13 surah  Ar ra’du ayat 28 Allah berfirman.

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨

 

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah,  hati menjadi tenteram.

 

Kalau ADA ORANG YANG hatinya tidak pernah tentram selama hidupnya, maka orang orang ini  yang di pikirkan adalah selain Allah SWT.

 

Bukti bahwasannya sholat itu merupakan ibadah yang sangat penting adalah Allah mensyariatkan sholat kepada nabi Muhammad dengan cara yang sangat spesial.

Tidak sama dengan cara Allah mensyariatkan  ibadah-ibadah yang lainnya, ibadah yang lain di syariatkan oleh Allah kepada Rasulullah saw, melalui perantara Malaikat Jibril.

Akan tetapi sholat 5 waktu, Allah perintahkan langsung kepada nabi Muahmmad SAW, Rasul di panggil utk Isra Mi’raj, mudah-mudahan ibadah salat kita dan ibadah-ibadah kita lainnya diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ

وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ

 و تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ

 اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم

اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم... لِي وَلَكُمْ,

 اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

 

 

KHUTBAH KE II

اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣)

اللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ،

 اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ اَلْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ

لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ... وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ،

 

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

 

اللّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ....

 وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.... اَمَّا بَعْد

اوصيكم ونفسى بتقوالله... فقد فاذا المتقون،..فيا عباد الله،.

يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْنَ

 

قال الله تعالى فى كتابه الكريم..أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ,

,بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

للّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وِ يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Taqobbalallahu minna wa minkum, shalihal a’maal, kullu ‘aamin wa antum bi khairin.

Wassalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

 

KUNCI KEBAHAGIAAN (SUNARDIN)

 

KUNCI KEBAHAGIAAN

SUNARDIN SYAMSUDIN

 

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،

 وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا. وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا,

 مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ،  وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ

 وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه..

اللّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.... اَمَّا بَعْدُ

اوصيكم ونفسى بتقوالله.. فقد فاذا المتقون،.فيا عباد الله،.

يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ, وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قال الله تعالى فى كتابه الكريم،أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ,,

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ........ صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ,

Ma’asirol  Muslimin Rahimakumullah...

Cita-cita tertinggi dari seorang manusia, cita-cita tertinggi dari seorang hamba adalah mencapai kebahagiaan.

 kalimat Bahagia adalah, Kalimat yang paling sering diucapkan, kalimat bahagia adalah kalimat yang paling sering disampaikan dan sesuatu yang paling dan dikejar-kejar manusia adalah kebahagiaan.

 berbagai level manusia, berbagi status manusia yang dicari adalah kebahagiaan,  Namun sayang diantaranya banyak manusia tersesat dalam mencari kebahagiaan tersebut.

 

Ada sebagian orang yang menyimpulkan bahwa Bahagia adalah, ketika memiliki harta yang banyak, ketika memiliki kekayaan di berbagai tempat,

Ternyata kita temukan orang-orang memiliki harta yang berlimpah, yang memiliki harta yang banyak, sirna kebahagiaan di dalam dalam kehidupan orang-orang ini.

 Ada juga ada juga diantara manusia, yang menyimpulkan bahwa Bahagia adalah karena telah mencapai popularitas yang tinggi, telah mencapai ketenaran yang luas.

 

 Ternyata setelah memiliki ketenaran, setelah memiliki popularitas yang tinggi, banyak di antaranya yang tidak mendapatkan kebahagiaan.

 

Bahkan Pada kenyataannya ada mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat mengenaskan.

 

    Ma’asirol  Muslimin Rahimakumullah...

Muncul pertanyaan..... Dimanakah kebahagiaan itu berada.?

 Apa yang dimaksud dengan bahagia itu ?

 

Bahwa Bahagia adalah kondisi kejiwaan, kondisi hati  kita,

 yang mampu beradaptasi di setiap keadaan.

 

 

sedangkan dalam Islam bawa Bahagia sesungguhnya adalah, ada pada fokus dan konsentrasi kita, bagaimana menghambakan diri kepada Allah, mendekatkan diri kepada Allah.

 

 

Karena sesungguhnya kebahagian itu adalah Allah yang turunkan.

Sebagaimana firmannya dalam surah al fath ayat 4.

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ ْ

 "Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan,kebahagiaan  dalam hati orang-orang Mukmin

 

Kunci kebahagiaan muslim adalah sungguh-sungguh kita menjadikan Allah sebagai tujuan hidup kita sebagai pusat aktivitas kita.

 

 

Ma’asirol  Muslimin Rahimakumullah...

 

 

Dalam Alquran Allah banyak menginformasikan tentang kebahagiaan,  

 

Ada satu surah, Rasulullah selalu membaca surah ini Ketika hari hari raya hari besar Islam, hari-hari yang mulia seperti di hari Jumat, hari Idul Fitri hari raya Idul Adha di mana pada waktu itu manusia banyak yang berkumpul.

 

Surah itu adalah surah al a’la. Di sebutkan pada ayat tersebut secara khusus pada ayat 14 dan 15.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

"Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan     beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat.""

 

Bahwa orang orang bahagia itu adalah mereka yang beruntung,  siapakah mereka yang beruntung itu.

pertama

مَنْ تَزَكّٰىۙ

Orang orang yang slalu mensucikan dirinya, bukan saja bersih badannya, bersih  pakaiannya, namnun juga pikiran kita, hati kita harus selalu di usahakan bersih, sehingga di  kenal dengan dengan bersih lahir dan bathin. Kedua

 

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

Bahwa orang bahagia itu adalah morang orang yang slalu berdzikir kepada Allah, ini lah rahasia Allah kenapaa dzkir itu tidak di tentukan waktunya seperti sholat, puasa, haji..namun dzikir dimanapun kapanpun kita berada di usahakn dzikir sebanyak banyaknya. Ahzab[33]:41

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,"

 

Yang ketiga dari ciri ornag bahagia adalah selalu mendirikan sholat.

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

 “Sesunggu beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.”

Shalat yang dilakukan dengan benar dan ikhlas, akan membuat hati bahagia, jiwa damai, dan menghilangkah kegelisahan hidup. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh dalam mengerjakan shalat baik dalam keadaan lapang, maupun saat terhimpit suatu masalah.

Dijelaskan bahwa, sikap khusyuk yang ditekankan oleh agama dalam sholat dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga dengan kekhusyukan itu, manusia dapat meresapi makna betapa kecil dan tidak berdayanya diri di hadapan Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

وَجُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنٍ فِيْ الصَّلَاةِ

dan telah dijadikan penghibur (penghias) hatiku (kebahagiaanku) pada shalat.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ

وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ

 و تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ

 اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم

اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم... لِي وَلَكُمْ,

 اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

KHUTBAH KE II

 

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ

لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ... وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ،

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

اللّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ....

 وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.... اَمَّا بَعْد

اوصيكم ونفسى بتقوالله... فقد فاذا المتقون،..فيا عباد الله،.

يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْنَ

 

قال الله تعالى فى كتابه الكريم..أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ,

,بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

للّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وِ يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

... عباد الله..إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ

وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ

 يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون... فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ... يَذْكُرْكُم،...َ

وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم....، ولذِكرُ الله أكبَر