TAQWA DAN SHOLAT UNTUK MERAIH KESUKSESAN
DUNIA DAN AKHIRAT
Oleh: SUNARDIN
بسم الله الرحمن الرحيمالسلا م عليكم ورحمة الله وبركاتهالله اكبر3× الله اكبر3× الله اكبر3اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً،لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ،لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُاَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُوَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُوَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِاَمَّا بَعْدُ:فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَقَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
Ma’syiral muslimin Wal Muslimat Rohimakumullah Jama’ah Sholat Ied Yang Berbahagia
Sungguh tidak terasa, begitu
cepatnya Ramadhan meninggalkan kita, terasa baru kemarin kita berkumpul, shalat
berjama’ah, shalat tarawih, buka bersama, dan mengikuti kajian-kajian menarik.
Ingin rasanya kita menangis.
Apa
yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas kebaikan
apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah bulan kebaikan
tersebut? Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya bulan itu?
Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di bulan itu pudar
setelah puasa berakhir? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang penting dan patut
untuk kita renungkan bersama.
semoga kita
menjadi orang yang bertaqwa. Sebab tujuan Allah mewajibkan kita (orang yang
beriman) untuk berpuasa adalah agar menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183.
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Kenapa
hanya taqwa yang ditekankan oleh Allah Swt. kepada kita, hingga disetiap
khutbah Jum’at pun diwajibkan untuk berwasiat taqwa sebagai salah satu rukun
dalam khutbah jum’at. Taqwa merupakan satu hal yang besar dalam Islam. Sebab ia
mencangkup banyak dimensi, yaitu; dimensi syariah atau Islam, dimensi Aqidah
atau iman, dan dimensi Akhlak atau ihsan.
Takwa bukanlah teori normatif, tetapi sebuah sikap
yang berhubungan dengan aktivitas riil yang dilakukan atau ditinggalkannya.
Menjaga shalat adalah sebaik-baik amalan untuk menjadi
hamba yang bertaqwa.
Ma’syiral
muslimin Wal Muslimat Rohimakumullah
Jama’ah Sholat
Ied Yang Berbahagia
Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam pada waktu Isra
dan Mi’raj beliau ditunjukkan oleh Allah
tentang potret kehidupan manusia sesudah mati, di antaranya adalah Rasulullah
Sallallahu alaihi wasallam pada waktu itu
disertai oleh malaikat Jibril.
kemudian Malaikat Jibril mengajak nabi kita Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam naik dari langit pertama langit kedua, ketiga dan
seterusnya.
di langit yang pertama
Nabi kita Nabi Muhammad SAW melihat
kejadian yang sangat aneh yang tidak masuk akal, ada sekelompok manusia yang sedang menanam lalu tidak lama panen lalu tanam lagi tidak lama
kemudian panen lagi.
Nabi heran dan kagum kemudian nabi bertanya kepada
Malaikat Jibril … Yaa Jibriil..Man ha ula..ya Jibril siapakah mereka itu, mereka
menanam lalu tidak lama panen, lalu tanam lagi kemudian
panen lagi,
Malaikat Jibril menjawab mereka itulah wahai Muhammad
sebagian dari umatmu, mereka mau
mendermakan sebagian hartanya untuk membelanjakan, untuk menginfakkan,
mensedekahkan untuk membela agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan pada
orang-orang yang membutuhkannya.
Kemudian Rasulullah diajak lagi naik ke langit
yang kedua oleh malaikat jibril mereka melihat kejadian yang sangat
aneh lagi, beliau melihat sekelompok manusia yang memukul kepalanya mereka
sendiri mereka memukul kepalanya sendiri sampai hancur dikembalikan lagi oleh
Allah, kemudian di hancurkan lagi-lagi kembali lagi dan seterusnya, nabi heran dan kagum Kemudian nabi bertanya kepada
Malaikat Jibril
Man ha ula Yaa Jibriil....Jibril Siapakah mereka2 itu yaa Jibril,, mereka memukul
kepalanya sendiri sampai hancur kemudian dikembalikan lagi oleh Allah, kemudian
merka memukul lagi sampai hancur, siapakah mereka wahai Jibril? .. kata Malaikat
Jibril,
Itulah Ya Muhammad contoh dari umat mu yang mereka ini
malas untuk mengerjakan Ibadah salat, mereka merasa berat melaksanakan sholat, mereka
lalai terhadap kewajiban sholatnya.
Hadirin kaum
Muslimin yang berbahagia...
kemudian
Rasulullah naik ke langit yang ketiga di sertai oleh malaikat Jibril, dan nabi
muhammmad beliau melihat kejadian yang
sangat luar biasa sangat tidak masuk akal
ada sekelompok manusia yang mereka diberikan hidangan
oleh Allah ada daging yang masih mentah busuk, kemudian ada daging Sudah matang halal . namun aneh dan heran
mereka itu memilih daging mentah dan busuk, bukan yang matang dan halal tadi.
Nabi kagum dan heran kemudian nabi bertanya,
kemudian lagi bertanya kepada malaikat Man
ha ula Yaa Jibriil....
itu wahai Muhammad orang-orang yang mereka di beri
oleh oleh Allah yang halal. Namun memilih haram yang busuk yang tidak enak
baunya dan ada yang matang halal enak rasanya namun ia memilih yang busuk yang
tidak enak dalam perutnya.
kata Malaikat Jibril itulah wahai Muhammad contoh dari umatmu yang mereka sudah
punya istri yang sah, tapi masih mencari wanita yang tidak halal, masih mencari
wanita yang haram untuknya, nauzubillahminzalik.
Hadirin kaum
Muslimin yang berbahagia......
Cerita singkatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam diajak naik ke langit berikutnya
Setelah sampai ke sidratul muntaha Malaikat
Jibril yang menemani Rasulullah tidak sanggup untuk untuk melanjutkan
perjalanan spiritual ini.
Malaikat Jibril
berkata wahai Muhammad sampai di sini
saja bertemuanku denganmu, ini bukan tempat saya Muhammad, ini bukan maqam saya, kalau saya teruskan perjalanan
ini terbakar tubuh saya ini wahai Muhammad, tidak ada satupun malaikat yang mampu melewati
sidratul muntaha ini sampai bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Namun jerjadi
dialog antara malaikat jibril dengan nabi Muhammad, mohon kepada Malaikat
Jibril Kalau engkau tidak sanggup menemani aku sampai bertemu dengan Allah
tolong ajarkan kepadaku ucapan apa, penghormatan apa, Bacaan apa di saat nanti saya bertemu dengan
Allah subhanahu wa ta'ala.
Kata Malaikat Jibril baiklah wahai Nabi Muhammad nanti
kalau engkau Muhammad bertemu dengan Allah, maka ucapkan, berikan pernghormatan,
bacalah Ya Muhammad..
التَّحِيَّاتُ
الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ
Yang Artinya: segala kehormatan, segala keberkahan,
keselamatan, segala kedamaian keindahan, dan keselamatan semuanya itu hanya untuk
Allah SWT.
DI saat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam berikan
penghormatan kepada Allah saat Nabi ucapkan attahiyatul mubarakatus solawatut toyibatul
lillah.
Allah
memberikan sambutan kepada nabi dan penghormatan kepada nabi dengan berkata,,
السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga keselamatan, keberkahan, kedamaian keindahan,
atas engkau wahai Nabi.
Disaat Rasulullah mendapatkan penghormatan yang luar
biasa namun sifatnya untuk pribadi nabi sendiri seakan-akan belum puas,
seakan-akan berkata di dalam hatinya ya
Allah janganlah penghormatan ini hanya untuk diri saya sendiri Ya Allah
bagaimana umatku Ya Allah…. bagaimana umatku ya Allah.
akhirnya Allah mengucapkan
السَّلاَمُ
عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ
Artinya: Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula
kepada seluruh hamba Allah yang shalih…………Lalu pertanyaannya siapa yang di
maksud dengan Ibadillahi sholihin
عِبَادِ
اللَّهِ الصَّالِحِينَ.....?
Shalihin tidak
lain jawabnya ialah orang yang bisa memelihara menjaga dan melaksanakan salat
yang lima waktu.
Maka alangkah bahagianya dalam satu rumah tangga
apabila suami salat istri salat anak salat mantu, cucu2 bahkan sampai pembantu
ikut shalat, mereka ini yang termasuk di
dalam doa السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى
عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ.
namun yang
paling rugi bahkan celaka apabila dalam satu rumah tangga suami tidak salat
istri tidak salat anak tidak salat mantu tidak salat cucu tidak salat mereka
tidak termasuk di dalam doa rugi baik dunia juga di akhirat kelak.
Hadirin kaum
Muslimin yang berbahagia......
Dalam
sebuah hadist Riwayat Tarmidzi di katakan.
إنَّ
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ
أَصَلاَتُهُ ،
Sesungguhnya, amalan yang pertama kali, yang
akan di hisab dari seorang hamba, ketika
besok hari kiamat adalah sholatnya.
فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ،
Barang siapa yang sholatnya baik, sholatnya komplit,
tidak pernah di tinggalkan, maka dia termasuk orang-orang yang Faqod
aflaha
orang yang beruntung wa nazaha dan orang yang selamat.
وَإنْ فَسَدَتْ ،
Sebaliknya jika sholatnya kok buruk, banyak yang di
tinggalkan
فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ،
Maka sesunguhnya rugi dan celakalah
orang orang tersebut.
Jamaah rahimakumullah
Dari hadits di atas, menginformasikan
kepada kita, bahwasannya sholat merupakan salah satu ibadah, yang harus kita
prioritaskan di dalam kehidupan ini, setelah Bulan Suci Ramdhan ini
berlalu.
mungkin kita diperbolehkan untuk mengejar
jabatan setinggi-tingginya, mungkin di perbolehkan meraih gaji sebanyak
banyaknya, atau kita berkeinginan menyekolahkan anak-anak kita, sampai pada tingkatan
yang paling tinggi.
dari hadist di atas, kita tersadarkan
bahwasannya, prioritas utama kehidupan kita di dunia ini, bukan untuk mengejar
itu semuanya.
Karena memang yang akan di tanyakan pertama
kali di hari akhirat bukan masalah jabatan kita, bukan masalah
seberapa banyak gaji yang kita dapatkan, bukan seberapa tinggi pendidikan anak-anak kita,
akan tetapi, bagaimana sholat kita, dan bagaimana sholat anak anak kita dan
keluarga kita.
Jika sholatnya baik, maka dia akan beruntung dan
selamat, seseorang yang dianggap beruntung, bukanlah mereka yang memiliki gaji
tinggi, dan bukan mereka yang memiliki
pangkat yang tinggi, akan tetapi, orang-orang yang baik shalatnya. Dan juga
orang yang celaka adalah orang yang buruk shalatnya atau sering meninggalkan
sholat.
Maka,
jika ada satu sholat yang kita tinggalkan bahwasannya tidak ada amalan yang
bisa menggantikan shalat tersebut, kecuali dengan melaksanakan atau mengqodho
shalat itu sendiri.
Misalkan kita telah meninggalkan satu sholat,
lalu kita membangun banyak Masjid atau mungkin kita bersedekah kepada banyak
fakir miskin atau mungkin kita membangun dan mendirikan pondok pondok pesantren.
maka sesungguhnya, amalan sebanyak apapun, tidak akan pernah bisa
menggantikan posisi satu sholat yang kita tinggalkan.
Ada
sebagian orang yang mungkin tidak bisa membantu ketika membangun masjid, tidak
bisa membantu banyak orang fakir miskin, karena keadaan ekonominya.
Akan tetapi jika sholatnya disiplin, sholatnya
tidak pernah ditinggalkan, maka orang
tersebut masuk ke dalam golongan
NAZAHA WA AFLAHA, orang yang beruntung dan selamat.
Orang yang selalu mengingat Allah, hatinya
akan menjadi tentram,hatinya menjadi tenang, surah 13 surah Ar ra’du ayat 28 Allah berfirman.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم
بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah, hati menjadi tenteram.
Kalau
ADA ORANG YANG hatinya tidak pernah tentram selama hidupnya, maka orang orang
ini yang di pikirkan adalah selain Allah
SWT.
Bukti bahwasannya sholat itu merupakan
ibadah yang sangat penting adalah Allah mensyariatkan sholat kepada nabi
Muhammad dengan cara yang sangat spesial.
Tidak sama dengan cara Allah mensyariatkan
ibadah-ibadah yang lainnya, ibadah yang
lain di syariatkan oleh Allah kepada Rasulullah saw, melalui perantara Malaikat
Jibril.
Akan
tetapi sholat 5 waktu, Allah perintahkan langsung kepada nabi Muahmmad SAW,
Rasul di panggil utk Isra Mi’raj, mudah-mudahan
ibadah salat kita dan ibadah-ibadah kita lainnya diterima oleh Allah subhanahu
wa ta'ala aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ
وَنَفَعَنِي
وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ
و تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلَاوَتَهُ
اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم
اَقُوْلُ
قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم... لِي وَلَكُمْ,
اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
KHUTBAH
KE II
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣)
اللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ اللهُ اَكْبَرُ
كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَاَصِيْلاً، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ،
اللهُ اَكْبَرُ
وَلِلَّهِ اَلْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لله
الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ
لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ... وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ،
أَشْهَدُ أَن
لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
اللّهُمَّ
صَلِّي وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ....
وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ....
اَمَّا بَعْد
اوصيكم
ونفسى بتقوالله... فقد فاذا المتقون،..فيا
عباد الله،.
يَا اَيُّهَا
الَّذِيْنَ اَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصَّادِقِيْنَ
قال الله تعالى
فى كتابه الكريم..أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ,
,بِسْمِ اللّٰهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ ۚ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
للّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ
الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
وِ يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ
رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Taqobbalallahu minna wa
minkum, shalihal a’maal, kullu ‘aamin wa antum bi khairin.
Wassalaamu ‘alaikum wa
rahmatullah wa barakatuh.