Oleh: Sunardin PKM/23, Peserta Muktamar,
Sejarah keberadaan FORKA, di warnai oleh banyak tantangan sejak berdirinya sekitar tahun 2007/2008 lalu, di antaranya adalah program kerja tidak berjalan, problematika di tingkat pengurus karena jarak, waktu dan kesibukan masing-masing. hingga Tahun 2016/2017, maka atas inisiatif dari beberapa anggota dan atas arahan Pimpinan KODI DKI JAKARTA, maka FORKA ini di rapihkan kembali dengan format kepengurusan baru, setelah para alumni berkumpul maka di tentukanlah siapa yang menahkodai FORKA ini, maka terpilihlah Ust. Imran dan ust, Ahmad Fathony sebagai ketua dan wakilnya, lagi-lagi FORKA mendapat gonjangan di saat saat perapihan program kerja dan perapihan kepengurusan, ust. Imran sebagai ketua FORKA mengundurkan diri di kepemimpinannya yang baru berumur jagung dengan alasan mengundurkan diri karena kesibukannya sebagai PNS.
Sehingga kepemimpinan limpahkan kepada Ust. Ahmad Fathony sebagai ketua umum, saat kepemimpinan inilah kepengurusan di rapihkan dan banyak berkoordinasi dengan alumni lintas angkatan juga koordinasi intensif dengan pimpinan KODI, kepengurusan ini di bantu Ust Khairul Hadi Nasution ketua satu, oleh ust. Rakimin Al Jawie ketua dua, dan ust. Sunardin sebagai sekjen wakil sekjen ustadzah Farida Listuti di bantu ustdzah Syarifah, bendahara Ustadzah Aminurohmah wakil bendahara ustadzah Qodriah dan Nurudin PKM 23, hingga tahun 2019 ini, di bawah kendali ust Fathony dan kawan-kawannya tidak terlepas dari tantangan namun tantangan di era ust Fathony ini tidak begitu banyak karena para pengurus dan para alumni sudah mulai solid program kerja berjalan aktif.
Era kepemimpinan ini, melahirkan program unggulan dengan dengan dukungan penuh dari pimpinan KODI, di antaranya adalah Dakwah di lingkungan khusus seperti di LAPAS, RUMKIT, PANTI SOSIAL, dan RUSUN, dakwah di lingkungan khusus ini banyak di respon positif oleh pihak terkait dan masyarakat secara umum.
Melihat tantangan dan kebutuhan dakwah semakin banyak, maka perlu kiranya FORKA ini di melakukan pembaharuan di semua aspek termasuk di dalamnya agenda kerja serta susunan kepengurusan perlu rapihkan, dan nama FORKA yang sejatinya perlu di rubah di sesuaikan dengan perkembangan keadaan saat ini, berdasarkan masalah ini, maka lahir keputusan bersama pimpinan KODI, agar di adakan MUKTAMAR, karena hanya di MUKTAMAR perubahan perubahan itu di lakukan, lebih kurang dua minggu para panitia penyiapkan segala hal terkait MUKTAMAR ini.
Acara Muktamar Pertama FORKA (Forum Komunikasi Alumni PKM KODI) berlangsung khidmat di laksanakan satu hari penuh di hadiri oleh 70 peserta terdiri dari, staff dan Pimpinan KODI, perwakilan angkatan pertama hingga angkatan terakhir, hari selasa tanggal 20 Agustus 2019 menjadi saksi berkumpulnya para Alumni PKM KODI mulai perwakilan alumni angkatan pertama hingga alumni angkatan 25, tidak terasa bahwa KODI DKI dengan kerja keras dari para pengurusnya melahirkan kurang lebih 1200 Da’i dan Da’iyah yang keberadaan mereka tetap eksis berdakwah hingga saat ini, pergerakan para alumni bukan saja di bidang dakwah namunn semua bidang mereka masuk, mereka berkeyakinan ketika dulu pendidikan di KODI DKI, apapun bidangnya, apapun pekerjaannya nilai nilai Islam tetap terpatri di dalamnya, maka kita tidak heran para ulumni ini menjadi contoh di terapkan karakter/ nilai nilai Islami sebagai ruh dalam segala amaliah di kehidupan sehari-hari.
Sehingga kepemimpinan limpahkan kepada Ust. Ahmad Fathony sebagai ketua umum, saat kepemimpinan inilah kepengurusan di rapihkan dan banyak berkoordinasi dengan alumni lintas angkatan juga koordinasi intensif dengan pimpinan KODI, kepengurusan ini di bantu Ust Khairul Hadi Nasution ketua satu, oleh ust. Rakimin Al Jawie ketua dua, dan ust. Sunardin sebagai sekjen wakil sekjen ustadzah Farida Listuti di bantu ustdzah Syarifah, bendahara Ustadzah Aminurohmah wakil bendahara ustadzah Qodriah dan Nurudin PKM 23, hingga tahun 2019 ini, di bawah kendali ust Fathony dan kawan-kawannya tidak terlepas dari tantangan namun tantangan di era ust Fathony ini tidak begitu banyak karena para pengurus dan para alumni sudah mulai solid program kerja berjalan aktif.
Era kepemimpinan ini, melahirkan program unggulan dengan dengan dukungan penuh dari pimpinan KODI, di antaranya adalah Dakwah di lingkungan khusus seperti di LAPAS, RUMKIT, PANTI SOSIAL, dan RUSUN, dakwah di lingkungan khusus ini banyak di respon positif oleh pihak terkait dan masyarakat secara umum.
Melihat tantangan dan kebutuhan dakwah semakin banyak, maka perlu kiranya FORKA ini di melakukan pembaharuan di semua aspek termasuk di dalamnya agenda kerja serta susunan kepengurusan perlu rapihkan, dan nama FORKA yang sejatinya perlu di rubah di sesuaikan dengan perkembangan keadaan saat ini, berdasarkan masalah ini, maka lahir keputusan bersama pimpinan KODI, agar di adakan MUKTAMAR, karena hanya di MUKTAMAR perubahan perubahan itu di lakukan, lebih kurang dua minggu para panitia penyiapkan segala hal terkait MUKTAMAR ini.
Acara Muktamar Pertama FORKA (Forum Komunikasi Alumni PKM KODI) berlangsung khidmat di laksanakan satu hari penuh di hadiri oleh 70 peserta terdiri dari, staff dan Pimpinan KODI, perwakilan angkatan pertama hingga angkatan terakhir, hari selasa tanggal 20 Agustus 2019 menjadi saksi berkumpulnya para Alumni PKM KODI mulai perwakilan alumni angkatan pertama hingga alumni angkatan 25, tidak terasa bahwa KODI DKI dengan kerja keras dari para pengurusnya melahirkan kurang lebih 1200 Da’i dan Da’iyah yang keberadaan mereka tetap eksis berdakwah hingga saat ini, pergerakan para alumni bukan saja di bidang dakwah namunn semua bidang mereka masuk, mereka berkeyakinan ketika dulu pendidikan di KODI DKI, apapun bidangnya, apapun pekerjaannya nilai nilai Islam tetap terpatri di dalamnya, maka kita tidak heran para ulumni ini menjadi contoh di terapkan karakter/ nilai nilai Islami sebagai ruh dalam segala amaliah di kehidupan sehari-hari.
Acara Muktamar ini berlangsung di MARC HOTEL PASAR BARU JAKARATA, di pandu oleh ust, Ahmad Fadhilah angkatan 23 sebagai
MC beliau salah satu da’i berbakat yang di lahirkan oleh KODI DKI, pembukaan dimulai
dengan mengagungkan Asma Allah (Bismillahirrahmaanirrahiim)
dan sama sama membaca surah Al Fatihah, di lanjut dengan Qori membacakan beberapa ayat
di surah ke 21 Al Ambiya dan satu ayat
di surah ke 59 Al Hasyr ayat 18, pesan penting ayat ini adalah agar para aktivis
dakwah meninggalkan segala sikap keegoan mereka, ego angkatan, ego jabatan, dan
ego berdasarkan kebesaran nama dan umur, semua itu kita tinggalkan, mari memantapkan
hati semangat perjuangan dalam dakwah jamiyah, serta fokus mempersiapkan hari esok, saling bahu-membahu
merekatkan persaudaran dan berkhidmat untuk AGAMA dan Bangsa. cara di lanjutkan dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia
Raya di pimpin oleh Ustdzah ST. Aminurohmah, S.Pd. di lanjutkan dengan sambutan
ketua Panitia Pelaksana ust, Rakimin Al
Jawie, S.Pd.I M.Si.
Tiba saatnya sambutan KETUA KODI
yang di wakili Direktur PKM KODI oleh us. K.H,Dr. Syamsul Ma’arif. M.A beliau
menyampaikan salam dan permohonan pimpinan KODI, K.H. Jamaluddin F. Hasyim yang
saat ini sedang berada di Tanaha Suci, harapan beliau di Muktamar ini bisa melahirkan
semangat dakwah di Era Milenial yang menurut beliau cara dan tekhnis dakwah di Era ini berbeda, maka para da’i dalam
berdakwa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Modern sehingga dakwah secara online
itu perlu di perhatikan dan di persiapkan pesan beliau, salah satu hasil
Muktamar ini adalah agar bisa membuat Aplikasi berbasis online yaitu aplikasi
WARUNG DA’I dan semacamnya yang isinya
adalah data para Da’i dan materi materi dakwah dll, sehingga mudah di akses,
mudah di hubungi oleh siapapun dimanapun berada ini semua bentuk pelayanan dan dakwah pada umat, acara pembukaan ini di tutup
dengan doa oleh K.H.Danu Jamaludin
sakaligus membuka secara resmi acara Muktamar Pertama FORKA.
Acara selanjutnya adalah SIDANG
PLENO I, Pengarahan Kegiatan Muktamar, di pimpin oleh ust. H.M. LATIF, harapan
beliu dalam MUKTAMAR ini bisa melahirkan ide-ide, gagasan, kreativitas, yang
bisa menghasilkan dakwah real di masyarakat karena dakwah di Era Milenila ini
memiliki banyak tantangan, beliau memberikan motivasi pada para peserta
Muktamar, sesuai ayat yang di bacakan qori surah ke 59 Al Hasyr ayat 18, agar
memantapkan hati penuh semangat juang, menyiapkan dan memperhatikan segala sesuatu
untuk hari esok, dan mari melupakan masalah yang sudah berlalu, kita lupakan
sikap ego angkatan, ego kelompok, tidak mudah menghembuskan hawa panas sehingga
menimbulkan gesekkan-gesekan kecil, tidak mudah terpancing emosi dengan hal hal
kecil dll, mari menatap masa depan dengan penuh semangat, karena itu salah satu
agenda penting Muktamar ini adalah menyiapkan dengan baik, dengan penuh
perhitungan, apa-apa yang di perbuat untuk hari esok itu.
Selanjutnya sidang SIDANG PLENO II,
Pimpinan sidang oleh, ustdzah
Farida dan Ust. Ahmad Fathony, notulen
oleh ust, ABDUL HAMID angkatan 25, sidang ini membahas, Pengesahan peserta dan
peninjau, Pengesahan Jadwal Acara,
Pengesahan Tata Tertib, dan Pemilihan Pimpinan sidang. Selanjutnya sidang SIDANG KOMISI, Membahas, pembentukan Kimisi-komisi, Penyusunan
Panduan Organisasi. Selanjutnya sidang SIDANG
PLENO III, Pimpin sidang oleh, Ust. Ahmad Khairul Hadi Nasution, sidang ini
membahas, Laporan Komisi-komisi dan tanggapan Muktamirin, Pengesahan Hasil
Sidang Komisi, Pengesahan Perubahan A/ ART dan pengesahan Program Kerja. (untuk
bisa membaca AD/ART, Program kerja masih menunggu penyempurnaan dari panitia
penyempurna). Selanjutnya sidang SIDANG
PLENO IV, Sidang ini membahas, pemilihan
Formatur, Pengesahan Formatur, Pemilihan Ketua Umum, Pengesahan Ketua
UMUM.
Catatan Penting Muktamar Pertama ini. Menghasilkan perubahan nama dari FORKA, menjadi SYI’AR DA’I INSTITUT tentu perubahan nama ini di warnai dengan
perdebatan panjang antar Peserta Muktamar sehingga menghasilkan nama SYI’AR DA’I INSTITUT ini, yang di
nahkodai oleh ketua dan Wakil terpilih. Ust, Rakimin Al Jawie dan ust Ahmad
Fathony, Acara ini di akhiri oleh sambutan ketua terpilih dengan penuh harapaan bahwa pasca Muktamar ini dakwah jamiyah ini makin lebih baik dan solid sehingga di rasakan benar kehadirannya di masyarakat, semua ini tidak tercapai tanpa ada kerja sama saling mendukung di antara sesama alumni di semua angkatan, dan di lanjutkan dengan sambutan penutup dan doa dari
para PIMPINAN KODI DKI JAKARTA.
Seluruh Panitia acara mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada KODI atas arahan dan Fasilitas yang diberikan
kepada kami (KODI adalah orang Tua yang bijaksana bagi para alumni), juga selamat kepada ketua dan wakil SYI’AR DA’I INSTITUT Ust, Rakimin Al Jawie dan ust Ahmad Fathony. Seluruh pantian mengucapkan mohon maaf yang sedalam dalamnya kepada Alumni PKM yang belum bisa kami hadirkan di acara tersebut, semoga kegiatan yang akan datang kita bisa sama-sam bersinergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar